Thenumber of diabetic in bandar lampung in 2014 reached 200 people. Contoh berita dalam bahasa lampung beserta artinya galakkan bahasa lampung short movie karya siswa yang berjudul galakkan bahasa lampung mendapatkan juara ii tingkat propinsi dinas pendidikan. Percakapan bahasa inggris 8 orang berita terbaru. Source:
Kami memiliki cukup banyak cerita rakyat Lampung yang sering diceritakan di Masyarakat. Dari berbagai cerita rakyat Indonesia dari Lampung, kami paling suka kisah Aminah yang cerdik. Saya yakin banyak dari adik-adik yang suka cerita rakyat dari Lampung ini. Cerita rakyat nusantara ini mengisahkan seorang gadis yang cerdik yang bisa mengatasi masalah disaat kesulitan. Selain Legenda Buaya Perompak dan Aminah yang cerdik tersebut kami juga akan menceritakan sebuah fabel yang memiliki pesan moral yang baik. Selamat membaca. Cerita Rakyat Lampung Aminah yang Cerdik Cerita Rakyat Lampung Aminah yang Cerdik Aminah sedang mencuci di sungai. Kali ini ia sendirian, tidak bersama teman-temannya. Aminah adalah gadis yang cantik dan pintar. La tinggal bersama ayah dan ibunya di sebuah desa di dekat Sungai Tulang Bawang, Lampung. Saat mencuci, Aminah tak sadar bahwa ada sepasang mata dalam sungai yang sedang mengawasinya. Ya, itu adalah mata Buaya Perompak, buaya Penunggu Sungai Tulang Bawang. Keganasan Buaya Perompak sudah terkenal. Banyak manusia yang hilang begitu saja saat mencuci di sungai itu. Namun Aminah tidak takut, ia tetap mencuci sambil bersenandung kecil. Tiba-tiba, byuurrrrrrr… muncullah Buaya Perompak dari dalam sungai. Aminah sangat terkejut. Ia tak mengira bahwa Buaya Perompak berwajah begitu mengerikan. Badannya sungguh besar, giginya runcing dan tajam. Aminah pingsan seketika. Cerita Rakyat Lampung Aminah yang Cerdik dari Lampung “Di mana aku? Ibu… Ibu..” panggil Aminah lemah. Aminah berusaha bangkit dari tidurnya. Tiba-tiba terdengar suara “Ah… rupanya kau sudah sadar.” Aminah menoleh. Ternyata Buaya Perompak yang mengajaknya bicara. Meski ketakutan, Aminah berusaha tenang. Aminah yakin, jika ia tak melawan, buaya itu pasti tak akan membunuhnya. “Kau sekarang berada di gua kediamanku. Gua ini Ietaknya jauh di dasar sungai. Tak ada seorang pun yang bisa menolongmu,” kata Buaya Perompak. “Apa yang kau inginkan dariku? Mengapa kau tak membunuh dan memakanku saja?” tanya Aminah. “Ha… ha… ha… kau terlalu cantik untuk kumakan. Aku ingin menjadikanmu istri. Kau bersedia, bukan? Lihat perhiasan emas berlian di ujung sana. Aku akan memberikan semuanya padamu jika kau bersedia,” jawab Buaya Perompak. Aminah heran, dari mana asal semua perhiasan itu? Ia lalu berpikir keras. “Jika aku menolak, pasti aku akan dibunuhnya. Lebih baik kuterima saja Iamarannya, sambil mencari akal bagaimana keluar dari gua ini.” Aminah lalu menyetujui permintaan buaya itu. Mereka pun menikah dan menjadi suami-istri. Buaya itu benar-benar memanjakan Aminah. Ia memberi banyak perhiasan yang indah-indah pada istrinya. Ia juga menyediakan aneka makanan yang lezat. Hari berganti hari, bulan berganti bulan. Aminah merasa bosan. Ia merasa sudah saatnya keluar dari gua itu dan kembali pada orang tuanya. Pelan- pelan, Aminah berusaha mengorek keterangan dari Buaya Perompak. “Dari mana kau mendapatkan semua perhiasan ini, Suamiku?” tanya Aminah suatu hari. Sambil bertanya, ia berpura-pura mengagumi sebuah kalung mutiara yang cantik. “Itu adalah hasil dari merampok orang-orang kaya. Sebenarnya aku adalah seekor buaya jadi-jadian. Namaku Somad, aku dulu adalah seorang perompak yang termahsyur. Namun kemudian aku dikutuk karena perbuatan jahatku. Jadilah wujudku seperti sekarang,” jawab Buaya Perompak panjang lebar. Aminah mengangguk-angguk tanda mengerti. “Pantas saja kau bicara seperti manusia. Lalu dari mana kau mendapatkan semua makanan ini? Tiap hari kau memberiku makanan yang lezat.” tanya Aminah lagi. “Itu mudah saja. Setiap bulan purnama, aku akan berubah wujud kembali menjadi manusia. Pada saat itu aku akan menjual sedikit perhiasan-perhiasan untuk ditukarkan dengan bahan makanan,” jelasnya. “Oh begitu.” jawab Aminah sambil mengangguk-angguk. “Apa orang-orang tidak curiga jika secara tiba-tiba kau keluar dari sungai ini?” tanya Aminah memancing. Buaya Perompak tak sadar kalau Aminah sedang berusaha mengorek keterangan darinya. “Ha… ha… tentu saja aku tak sebodoh itu. Aku telah membangun terowongan di balik gua ini. Terowongan itu langsung terhubung dengan desa yang kutuju,” kata buaya itu. Aminah mengingat semua perkataan suaminya dengan baik. Sekarang ia tahu cara untuk melarikan diri. Ia akan menunggu sampai buaya itu lengah, lalu ia akan Ian melalui terowongan itu. Saat yang ditunggu pun tiba. Suatu siang, Buaya Perompak tidur dengan pulasnya. Ia bahkan lupa menutup gua, sehingga Aminah dapat keluar dengan mudah. Aminah berjingkat- jingkat keluar menuju ke balik gua itu. “Ah, ternyata ini terowongannya,” kata Aminah dalam hati. Ia lalu menoleh ke belakang, memastikan bahwa Buaya Perompak tidak mengikutinya. Setelah memastikan semuanya aman, Aminah lalu masuk ke terowongan itu dan berjalan dengan cepat. Sesekali ia tersandung batu, karena keadaaan dalam terowongan itu gelap gulita. Kemudian, Aminah melihat seberkas cahaya. “Syukurlah, sebentar lagi aku akan sampai,” kata Aminah sambil mempercepat langkahnya. Aminah sampai juga di ujung terowongan itu. Buaya Perompak benar, ternyata ujung terowongan ini adalah sebuah desa di tepi Sungai Tulang Bawang. Aminah amat senang, akhirnya ia bebas. Ia menyusuri desa itu dan bertanya jalan tercepat menuju desa tempat tinggalnya. Setelah mendapatkan petunjuk dari beberapa orang, Aminah pun bergegas pulang ke desanya, ke rumah orangtuanya. Ayah dan ibunya menyambutnya dengan gembira. Mereka tak menyangka kalau Aminah masih hidup. “Kami kira kau sudah mati dimakan Buaya Perompak, Nak,” kata ibunya sambil memeluk Aminah erat-erat. Aminah tersenyum dan menceritakan pengalamannya. Berkat kecerdikannya, Aminah lolos dari sekapan Buaya Perompak. Berkat kecerdikannya pula, semua penduduk desa mengetahui rahasia Buaya Perompak. Sejak saat itu, penduduk desa menjadi lebih berhati-hati bila mencuci di Sungai Tulang Bawang. Pesan moral dari Cerita Rakyat Lampung Aminah yang Cerdik untukmu adalah jangan mudah panik saat menghadapi masalah. Gunakan akal dan pikiranmu, pasti ada jalan keluarnya. Cerita Rakyat Lampung Kumbang Macan dan Seekor Tawon Seekor tawon keluar dari sarangnya untuk mencari sebuah kebun penuh dengan bunga, sang tawon bersarang di hutan dan ketika para tawon mencari makanan mereka harus melewati hutan dan mencari kebun yang penuh dengan bunga, sang tawon terbang menyusuri hutan dan ditengah perjalanan sang tawon melihat seekor kumbang macan sedang diam di atas sebuah dahan kering, sang tawon menghampiri kumbang macan itu dan bertanya kepadanya “selamat siang tuan kumbang macan yang gagah perkasa maaf aku mengganggu mu, aku tawon yang bersarang di hutan ini dan aku dalam perjalanan untuk menari sebuah kebun yang dipenuhi oleh bunga untuk kami ambil sarinya, apa kau pernah melihat kebun itu?” sang kumbang macan menjawab “tuan tawon tidak usah memujiku seperti itu, selama aku terbang aku sama sekali tidak pernah melihat bunga di luar hutan ini tapi aku pernah mendengar kabar dari beberapa ekor lebah madu pekerja bahwa diluar hutan ke arah utara ada sebuah tempat yang dipenuhi oleh berbagai macam bunga, namun jarak dari hutan ini sangatlah jauh, kau harus melewati berbagai macam rintangan yang sangat sulit. Jika kau ingin pergi kesana aku juga akan pergi kesana karena disana kudengar dari para lebah para kumbang macan berkumpul disana.” jelas sang kumbang. Sang tawon setuju untuk pergi bersama dan berkata kepada sang kumbang “ya aku sangat ingin pergi kesana bersamamu, meskipun rintangan menghadang jika kita bekerjasama layaknya teman baik mungkin kita bisa mengatasinya.” setelah mereka berbincang kini mereka pergi ke arah utara menuju tempat itu, awalnya perjalanan mereka biasa saja tidak ada satupun dari mereka menghadapi bahaya. Namun ketika sang kumbang macan beristirahat di sebuah dahan karena lelah tiba-tiba seekor bunglon datang menghampiri ketika sang bunglon akan memakan sang kumbang sang tawon langsung menyengatnya beberapa kali hingga sang kumbang selamat dari ancaman. Setelah kejadian itu mereka melanjutkan perjalanan dan ditengah perjalanan sang tawon lengah, dia terjerat di sebuah sarang laba-laba, sang tawon berontak melepaskan dirinya dari jaring laba laba yang lengket ketika itu seekor laba-laba mendekatinya, sang kumbang yang melihat hal itu langsung menubruknya dengan kedua tanduknya sambil terbang, sarang laba-laba itu rusak dan sang tawon selamat meskipun sang kumbang terjerat oleh jaring-jaring yang putus namun dia berhasil melepaskan diri dari jaring-jaring itu. Kini mereka melanjutkan kembali perjalanannya hingga mereka sampai pada tempat yang diceritakan oleh para lebah, mereka terkejut ketika sampai disana ternyata tempat itu melebihi apa yang mereka pikirkan tempat itu sangat dipenuhi bunga, dan tempat itu dipenuhi juga oleh para kumbang macan. Selama perjalanan mereka saling membantu dalam menghadapi rintangan hingga akhirnya mereka mampu mencapai tujuan dengan selamat. Pesan moral dari Cerita Rakyat Lampung Kumbang Macan dan Seekor Tawon adalah bekerjasama dan saling bantu membantu akan membuat pekerjaan sulit menjadi lebih mudah.
Itulahulasan tentang "Jaka Tarub" Cerita Dalam Bahasa Inggris Beserta Artinya Lengkap yang bisa kami sampaikan untuk Anda semuanya. Harapan kami uraian diatas bisa menambah wawasan untuk kita semua, terlebih untuk Anda. Meskipun bibit parfum produknya berasal dari Prancis, nama-nama yang digunakan pada setiap parfumnya memakai nama bahasa Teks dogeng rakyat merupakan tulisan yang berisi dongeng, yaitu cerita yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat tempo dulu zaman dahulu kala yang diperoleh dari masyarakat dan dinikmati oleh masyarakat pula. Pada mulanya dongeng rakyat berlangsung secara lisan karena kertas pada tempo dulu belum ada. Pada zaman tempo dulu menulis masih menggunakan batu tulis. Di zaman dulu dongeng diwariskan oleh kakek-kakek kepada cucu-cucunya. Ini salah satu bukti bahwa dongeng rakyat itu memang ada dan berlangsung secara turun-temurun. Ada yang bertanya kepada sang kakek, siapa pengarang dongeng itu, si kakek menjawab tidak tahu karena sebab memang penulis dongeng/cerita tempo dulu tidak diketahui anonim. LEMAONG JAMA KANCIL Di zaman tumbai, semakkung jelma ngehuni dunia hinji, kaban binatang dacok cawa, ghena munih lemaong jama kancil. Suatu ghani Lemaong tungga jama Kancil, Lemaong cawa “Hai…Cil, niku mak dacok lolos, busiap-siaplah niku…Nyak haga nganik niku !” Kancil nimbal, “Sangun hikam kak siap tuan Lemaong, sinalah sebabni hikam mak tuyun seghadu hikam ngaliyak tuan, kidang…kidang…”Lemaong nyela, Kidang api Cil?” Kancil cawa luwot “Gheji, puskam dacok nganik hikam, tuan Lemaong, kidang tulung pai sahabat puskam si ngidok di sumogh sina, di lom pelan! “Lemaong nimbal, “Hah, sahabatku? Sahabatku si ipa?” Kancil cawa luwot, “ya gegoh puskam tuan Lemaong payu tulungi ya, puskam nutuk hikam”, Kancil minjak jak mejongni langsung ngebekom pungu Lemaong, tiyan ghuwa lapah, kughuk pelan mit sumogh si dimaksud Kancil. Tigohlah tiyan ghuwa di sumogh sina, Kancil cawa “Cubo puskam liyak jak penggigh sumogh sina, puskam dacok ngeliyak sahabat puskam”. Ghupani Lemaong sina lakkung peghnah ngaliyak bayanganni tenggalan di wai sumogh si tenang, ya laju ngejulughko huluni di penggigh sumokh cawani “Iya Cil, di lom ni ngidok Lemaong gegoh nyak..kidang ulah api ya meneng gaoh?” Kancil nimbal, “Ya, kak lamon nginum wai, jadi meneng gaoh, ki puskam mak nulungi ya, kesiyan sahabat puskam sina mati !, geluk kidah ! tulung sahabat puskam sina!” Lemaong bingung, cawani “Ghepa caghani Cil, nyak nulungi ya?” Kancil nimbal “Payu..puskam kughuk sumogh sina!” mak mikegh tijang lagi Lemaong si kejam si ghisok nganik bangsa Kancil sina, “byur” kughuk sumugh haga nulung kancani, si ya pikegh ngidok di lom sumugh sina, tamatlah ghiwayatni..
Langsungdari bahasa indonesia ke bahasa lampung dialek o. Cerita rakyat dalam bahasa lampung dan artinya. Ini adalah contoh dongeng dalam bahasa lampung. Prosa memiliki tema, sebagai dasar dalam kisah cerita dan bahasan pokok yang ada didalamnya. › labi labi pemarah tumbai wat labi labi ghik ghua bughung bangau teghu di pinggeh danau.
KisahWeb - Cerita Kancil dan Buaya dalam bahasa Lampung adalah terjemahan dari cerita berbahasa Indonesia. Dalam terjemahan ini, kisahnya di ringkas atau disingkat supaya lebih mudah dalam membaca ada banyak sekali kisah atau cerita tentang kancil yang cerdas dan si buaya yang kuat. Pada pembahasan kali ini, yang diceritakan adalah kisah ketika kancil menipu adalah cerita dengan bahasa Lampung-nya Sumber gambar KumbercerCekhita Kaccil Khik BuhaDicekhitako, kaccil si cerdik lagi bulapah di pullan. Ulih ngekhasa mahu, kaccil pun nyippok way pakai ia nginum. Pas lagi nginum, kaccil ngeliak di luppak way wat batang lepang, buah si paling didemoni ni. Kidang sayangni, way keliwat pandai ki ia mawat dapok lapah atau langui ngeluppaki way hino. Si kaccil khabai didaya ko hakhus ni mikikh kekhas. Ia nyippok cakha pakai ngeluppaki way si hakhus hino. Mendadak wat sekelompok buha si langui ngeliwati ni. Kaccil ngedapokkon akal si cemerlang."Wuy buha-buha!" kaccil mekik si lattang "Nyak wat kanikan pakai kutti!" laju hino takhu khik salah satuni mit pinggikh way ngekhadiki kaccil. "Hmm, niku temon, niku no kanikan sikam!" hani buha. "Eit belagi pai," hani kaccil. "Jo nyak wat kanikan lamon baccong, malahan keliwat lamon pakai kutti unyin," laju kaccil. "Cuba ukhau ghik-ghik kutti si bakhihni, khik haga ku jajakkon kanikan hino," hani jina ngukhau ghik-ghikni si bakhih, khik unyinni nguppul di way hino. Ulih lamonni bilangan buha si nguppul, way si bekhak khik way ni hakhus hino sappai happir latap. "Oke, tanno nyak harus ngehitung bilangan kutti pai in seunyinni kebagian!" hani khadu ni ia luccak jak tundun ni buha sai mit tundun ni buha si bakhihni, palas ngehitung. "Sai, khua, tellu, eppak, lima, enom," khik setekhusni, sappai ia khadu di luppak tegakh malih, kaccil mekik, "tekhima kasih buha-buha, kutti khadu ngenulung nyak luppak way!" Pepikha buha makhah ulih khadu dibuhungi, khik nyuba ngejarni. Kidang tiyan gagal ulih kaccil liccah baccong khik si mingan diakuk jak cekhita Kaccil khik Buha diatasKi kham haga hal si balak, khik ngekhasa mawat mingan atau wat kelemohan pakai ngewujudkonni, jadi Mikhik pai sekhabok khik nyippok cakha ngecapai kehaga jadi makhluk si tamak. Gegoh buha. Seandaini gaoh buha hino mawat tamak, pasti buha hino khadu mingan nganik kaccil. Ulih tamak, akhirni malahan mawat massa sama atau arti dalam bahasa IndonesiaNoted Terjemahan ini disesuaikan dengan tiap-tiap paragrahSuatu ketika ada seekor kancil cerdik sedang berjalan-jalan ke sebuah hutan belantara. Dalam perjalanan kacil merasa haus, ia pun mencari aliran air sungai untuk bisa diminum. Ketika sedang meminum, kancil melihat ada timun diseberang sungai. Sayangnya sungai itu berarus deras. Kancil pun sadar diri, ia tak kan mampu menyeberangi sungai. Si kancil ini amat takut terseret aliran air. Kancil pun berfikir supaya ia bisa menyeberangi sungai yang deras dan mengerikan itu. Kemudian datang penghuni hutan lainnya yakni buaya. Kancil pun mendapatkan ide. Kemudian kancil pun memanggil para buaya, kancil yang cerdik menyiapkan siasat untuk menipu buaya. “Hai buaya buaya!” teriak Kancil dengan lantang. “Aku punya makanan untuk kalian!” lanjut pun meneriaki kancil. "Kaulah makananku kancil". Namun si kancil memita buaya mendatangkan teman yang lain, sebab kancil hendak memberi tahu makanan yang lebih pun berkumpul, jumlahnya sangat banyak hingga mereka memenuhi sungai. Kemudian kancil berkoar. “Oke, sekarang aku harus menghitung jumlah kalian dulu supaya semuanya kebagian!” kata pun lalu melompat dari punggung satu buaya ke punggung buaya yang lainnya, sambil menghitung. “Satu, dua, tiga, empat, lima, enam,” dan seterusnya, sampai ia tiba di seberang berlari pergi, Kancil pun berteriak, “terima kasih buaya-buaya, kalian sudah membantu aku menyeberang sungai!” Beberapa buaya marah karena sudah dibohongi, dan mencoba mengejarnya. Tapi mereka gagal karena Kancil sangat lincah dan yang Bisa Diambil Cerita Kancil dan BuayaKalau kita ingin sesuatu yang besar, dan merasa tidak bisa atau punya kelemahan untuk mewujudkannya, maka Berfikirlah sejenak dan mencari cara mencapai keinginan itu. Jangan jadi makhluk yang rakus. Seperti buaya. Andai saja buaya tersebut tidak rakus, maka buaya tersebut sudah bisa memakan kancil. Karena rakus, akhirnya malahan tidak dapet sama itulah Cerita Kancil dan Buaya Dalam Bahasa Lampung beserta arti dan makna atau nilai ceritanya. Semoga bisa menjadi pelajaran bagi kita.
PriceRange Page Transparency See More. Contact Kata kata bahasa inggris dan artinya on Messenger. Galang Lazuardy - 19032020. 13112020 Kumpulan Kata-kata Mutiara Peringati Hari Guru Nasional dalam Bahasa Inggris Beserta Artinya Berikut kumpulan kata muatara untuk memperingati Hari Guru Nasional 2020.
KisahWeb - Sebuah karangan atau contoh cerita liburan dalam bahasa Lampung beserta artinya bisa mejadi bahan pelajaran bagi siswa-siswa yang memerlukan liburan adalah karangan fiksi dan non fiksi, tergantung dari penulisnya. Untuk yang kami buat ini adalah karangan fiksi. Menceritakan seorang anak yang sedang berlibur ke Pantai Sawmill Tanggamus kisah diceritakan keadaan pantai yang penuh sampah dan tidak terkelola. Keadaan ini pun membuat mereka tidak nyaman dan berujung pada renungan diri, sebab sampah di pantai adalah sampah yang mereka buang sembarangan ke adalah cerita tentang liburan berbahasa LampungSumber foto Dunia Indra Liburan yeyuh Liburan SampahLiburan sappai, tano nyak khik keluaghga haga lapah mit pantai sumil. Pantai si paling khedik jak lambanku, jadi sikam ngemilih mit tiba, kini aku dan keluarga hendak pergi ke Pantai Sawmill. Pantai yang paling dekat dengan rumahku, jadi kami memilih ngusung iwa khik lamon kanikan tinggal dikanik, sekitar jam 2 debbi sikam berangkat. Lapahanan lumayan khedik ulih sikam beghangkat jak Pangkul membawa ikan dan banyak makanan siap santap, sekitar pukul 2 sore kami berangkat. Perjalanan cukup dekat karena kami berangkat dari Pangkul Tanggamus. 30 menit seghaduni togoklah sikam di pantai Sumil. Tekhnyata lumayan khamik, halok ulih tannno khani minggu. Jadi lamon si liburan ngenikmati menit kemudian sampailah kami di Pantai Sawmill. Ternyata cukup ramai, mungkin karena ini hari minggu. Jadi banyak yang berlibur dengan menikmati nukhunkon unyin tengusung, nyak mulai ngenyani pekhunan pakai ngemanggang iwa. Kakakku khik unikku ngecahkon iwa, sedongkon si bakhih mulai nyiapkon khang menurunkan semua perbekalan, aku mulai membuat perapian untuk membakar ikan. Kakaku dan bibiku membersihkan ikan, sedangkan yang lain mulai menata tempat bulung putti, sikam nyani khang mejong ngehadap pantai. Kenyin pas mengan kanah, sikam mingan ngenikmati kanikan khik pemandangan daun pisang, kami membuat tempat duduk dadakan menghadap pantai. Supaya pas makan nanti, kami bisa menikmati santapan dan pemandangan pun mesak, unyin dikakhikon di hadapan khang mejong sikam. Sikam mulai nganik palas ngeliak lawok si setemonni mawat pikha helau, ulih wakhna way lawokni pun matang, semua dijajakan di depan tempat duduk kami. Kami mulai menyantap sembari memandang lautan yang sebenarnya tidak begitu indah, sebab warna air lautnya cokelat."Wueeekkk" bunyi kakak si keliakni haga ngemutahkon kanikan. Seunyinni jadi tekanjat. Mawat benni nyak moneh gukhano, nyak ngumbau umbai ni yeyuh si busuk. geggoh bakkai."Wueekkkkkk" suara kakak yang terlihat ingin memuntahkan makanan. Seketika semua menjadi kaget. Tak lama aku pun begitu, aku mencium bau sampah yang menyengat. Seperti bangkai."Umbau api ajo" hani bak. "Injukni wat bakkai di hak dija jo, semulani umbauni busuk baccong" timbal emak."Bau apa ini" kata ayah. "Sepertinya ada bangkai disekitar sini, makanya baunya menyegat banget" jawab ngelajukon mengan kidang suasana kukhang musenang. Sekhaduni nyak khik kakak nyeppok jak ipa asal umbau busuk pun melanjutkan makan dengan suasana yang kurang menyenangkan. Setelahnya aku dan kakak pun mencari sumber bau menyegat itu. Sikam mawat ngehalu bakkai, kidang sikam ngehalu tuppukan yeyuh si kucakh khakhit. Yeyuh hino yakdo yeyuh jak lamban-lamban si kehanyut di usung halikhan way. Khik nyak yakin hino yeyuh-yeyuh jak pekon-pekon disekitar pantai, tekhmasuk moneh tidak menemukan bangkai, namun kami menemukan gunungan sampah yang berserakan. Sampah itu adalah sampah rumah tangga yang hanyut terbawa aliran sungai. Dan aku yakin bahwa itu sampah-sampah dari kampung-kampung disekitar pantai, termasuk juga Juga Hukum buang sampah di sungaiHinolah jadini ulih mawat ngedokni fasilitas khang ngehaccongkon yeyuh si layak, ditambah kesadakhan masyakhakat si khenoh. Hasilni pantai si khano helau bekhubah jadi pantai buyeyuh akibat dari tidak adanya fasilitas pembuangan sampah yang layak, ditambah kesadaran masyarakat yang rendah. Hasilnya pantai yang begitu cantik berubah menjadi pantai bersampah demikianlah cerpen atau cerita dalam bahasa Lampung beserta artinya. Semoga bisa menjadi referensi, semoga pula nilai dalam cerita ini dapat kita ambil pelajaran. Bahwa membuang sampah adalah hal buruk yang kemudian berdampak pada diri kita dimasa yang akan datang. BahasaLampung adalah sebuah bahasa yang dipertuturkan oleh Ulun Lampung di Provinsi Lampung, Artinya: Jangan meremehkan orang yang tidak punya atau orang bodoh; siapa tahu dalam keadaan tertentu justru mereka yang bisa membantu. Warahan adalah suatu cerita yang pada dasarnya disampaikan secara lisan; bisa berbentuk epos, sage, fabel KisahWeb – Salah satu cerita rakyat yang terkenal adalah cerita Sangkuriang, diceritakan bahwa ia menendang perahu hingga menjadi sebuah gunung. Pada kesempatan kali ini, kami akan menuliskan cerita Sangkuriang dalam Bahasa cerita tidak kami ubah, hanya kami singkat dan kami terjemahkan dalam bahasa Lampung. Tujuannya agar dapat menjadi referensi dan pembelajaran bagi sobat yang berada di Lampung. Misal, untuk keperluan belajar siswa-siswi ini adalah cerita terjemahan dalam bahasa Lampung Hijolah cekhita tekhjemah dilom bahasa LappungGunung Tangkuban Perahu Jawa Barat Sangkuriang dan Perahunya yang Jadi Gunung Tangkuban PerahuDicekhitakon di suatu khani, Sangkuriang ngeminja di ghikni kuyuk si gelakhni Tumang. Kuyuk hino yaddo salah sai ketukhunan dewa si wat bettuwah. Sebenokhni kuyuk hino moneh bak ni sangkuriang, kidang ghesia hino pagun dijaga emak ni Sangkuriang yakdo Dayang pada suatu hari, Sangkuriang berburu di temani oleh seekor anjing bernama Tumang. Anjing tersebut merupakan salah satu titisan dewa yang punya kesaktian. Sebenarnya anjing itu juga ayah dari sangkuriang, namun rahasia itu tetap dijaga oleh ibu Sangkuriang yakni Dayang si lagi sanak mawat masa api-api jak ngeminja, akhirni ya nikol kuyuk hino khik dagingni dikenikon lawan emakni pakai digulai. Kidang Sangkuriang mawat ngeni pandai ki hino yakdolah daging ni kecil pun tak mendapat apa-apa dari perburuannya, akhirnya ia pun menyembelih anjing tersebut dan dagingnya diberikan pada ibunya untuk dimasak. Namun Sangkuriang tidak memberitahu jika itu adalah daging dikhani jimoh Dayang Sumbi ngenanyakon dipa khang ni Tumang. Sangkuriang ngejelaskon ki nambi si di kanik yakdolah daging ni Tumang. Dayang Sumbi ngamuk sappai ngegada hulu Sangkuriang, ngehililah khah jak hulu Dayang Sumbi pun menanyakan keberadaan Tumang di keesokan harinya. Sangkuriang pun menjelaskan bahwa yang kemarin dimakan adalah daging Tumang. Dayang sumbi pun murka hingga memukul kepala Sangkuriang, bercucurlah darah dari kepala Sumbi si kepandaian ngegada Sangkuriang dialihkon jak kekhajaan. Tano Dayang Sumbi hukhik di sumbi yang ketahuan memukul Sangkuriang diusir dari kerajaan. Kini Dayang Sumbi pun hidup di kampung. Pikha tahun sekhaduni wat mekhanai si ngekhatongi Dayang Sumbi, mekhanai kuat khik helau. Tiyan khua sedemonan khik haga sekehajjongan. Kidang Dayang Sumbi tekanjat pas ngeliak bekas katan di hulu mekhanai hino. Ia yakin ki hino yakdolah katan ni tahun kemudian ada seorang pemuda yang mendatangi Dayang Sumbi, pemuda gagah dan tampan. Mereka pun saling jatuh hati dan hendak melaksanakan pernikahan. Namun Dayang Sumbi terkaget setelah melihat bekas luka dibagian kepala pemuda tersebut. Ia yakin bahwa itu adalah luka Sumbi nambah yakin pas nengis cekhita Sangkuriang tentang api ngeba mingan wat katan hino. Dayang Sumbi nyani siasat in Sangkuriang mawat laju ngajjong lawan Dayang Sumbi, ia nyani sakhat si mak kukhuk akal yakdo ngilu disani ko bandongan dilom waktu Sumbi semakin yakin setelah mendengar cerita Sangkuriang mengenai penyebab luka itu. Dayang Sumbi pun membuat siasat agar Sangkuring tidak jadi menikahi Dayang Sumbi, ia membuat syarat tak masuk akal dengan meminta membuat bendungan dalam waktu jin, Sangkuriang cikan ngenyelesaikon sakhat hino. Kidang Dayang Sumbi bedu’a lawan tuhan kenyin matakhani geluk luakh, in jin si ngenulung Sangkuriang mingan malih. Du’a hino dikabulkon khik bandongan ukhung bantuan jin, Sangkuriang hampir menyelesaikan syarat itu. Namun Dayang Sumbi berdoa pada pencipta agar matahari segera terbit, supaya jin yang membantu Sangkuriang bisa pergi. Doa itu dikabulkan dan bendungan gagal ngepandai api si dilakukon Dayang Sumbi, ia makhah. Kidang Dayang Sumbi ngejelaskon sapa ia setemonni. Ki ia yakdolah emak ni Sangkuriang si khadu kekal kesikopanni ulih du’a si ia panjatkon lawan mengetahui apa yang dilakukan Dayang Sumbi, ia pun marah. Namun Dayang Sumbi menjelaskan tentang siapa dirinya. Bahwa dia adalah ibu dari Sangkuriang yang telah abadi kecantikannya berkat doa yang ia panjatkan pada dewa. Sangkuriang mawat pekhcaya, ia makhah khik ngujangkon jukung sappai pekhaccak jaoh. Jukung hino lajuni jadi gunung Tangkupan Perahu di Jawa tidak percaya, ia marah dan menendang perahu hingga terpental jauh. Perahu itu kemudian menjadi gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat. Demikianlah cerita Sangkuriang yang diterjemahkan dalam bahasa Lampung. Semoga cerita Sangkuriang dalam Bahasa Lampung ini dapat menjadi referensi bagi sobat yang berada di Lampung. . 128 312 73 254 298 399 486 145

cerita dalam bahasa lampung beserta artinya